Penumpang itu, kata Bunda Meta, lalu tiba-tiba menanyakan sesuatu yang tak disangkanya.
“Mau jadi kepala sekolah?” ucapnya menirukan pertanyaan penumpang tersebut.
“Saya kaget. Saya bilang begini, saya tidak ada kemampuan jadi kepala sekolah. Karena saya baru selesai. Mengajar pun pengalamanku cuma di (KKLP) Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional. Mikro teaching itu. Cuma 45 hari,” jelasnya.
Selanjutnya, Bunda Meta dan penumpangnya itu terus menjalin komunikasi. Lalu diminta sesegera mungkin melengkapi berkas untuk diajukan sebagai kepala sekolah Taman Kanak-kanak.
“Saya jalani. Tapi saya tidak tinggalkan pekerjaan saya sebagai driver,” tuturnya.
Sampai saat ini, Bunda Meta terus menjajaki pekerjaannya sebagai ojek online, sekaligus kepala sekolah, dan sebagai orang tua tunggal. Semua itu ia pikul dengan bangga. (Arya/Fajar)