FAJAR.CO.ID, NTT – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat kejadian erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang disertai dengan ketinggian kolam abu mencapai 1.000 meter.
"Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan," ujar Pengamat Pos Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro, dalam laporan yang diterima di Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata, Rabu, dikutip dari ANTARA.
Erupsi terjadi pada pukul 09:15 WITA dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 2.584 meter di atas permukaan laut.
Data dari seismogram menunjukkan amplitudo maksimum mencapai 47,3 mm dengan durasi erupsi sementara sekitar 6 menit 12 detik.
Badan Geologi mempertahankan tingkat aktivitas gunung tersebut pada Level II atau Waspada. Mereka juga merekomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 2 km dari pusat erupsi. Rekomendasi juga berlaku untuk sektoral 3 km pada arah Utara-Timur Laut dan 5 km pada sektor Timur Laut.
Ketua Tim Gunung Api dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Heruningtyas Desi Purnamasari, menjelaskan bahwa aktivitas erupsi yang masih mendominasi disebabkan oleh suplai magma yang masih cukup banyak. Selain itu, jarak sektoral ke arah Timur Laut lebih panjang daripada sektoral lainnya karena adanya aliran lava.