FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Dr. Wahyuni Indawati, Sp.A(K), seorang dokter spesialis respirologi anak konsultan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, menekankan pentingnya pemberian obat tuberkulosis (TBC) pada anak dalam kondisi perut kosong untuk memastikan penyerapan obat yang optimal.
“Pemberian obat tuberkulosis perlu kondisi khusus misal pada perut kosong agar obat mudah diserap, jadi efek lebih baik, jadi orang tua biasanya diberi nasihat beri obat pada anak pagi hari pada saat bangun tidur langsung kasih obat,” ujar Dr. Wahyuni dalam diskusi daring tentang TBC pada anak yang berlangsung di Jakarta, Kamis, dikutip dari ANTARA.
Dia menjelaskan bahwa pemberian obat pada waktu yang sama setiap hari penting agar anak tidak lupa atau melewatkan dosis obat, serta untuk membentuk kebiasaan. Setelah minum obat saat bangun tidur, anak dianjurkan untuk makan atau minum susu setelah jeda satu jam.
Selain itu, Dr. Wahyuni menegaskan pentingnya keteraturan dalam pemberian obat. Pengobatan TBC yang terputus dapat menyebabkan perlunya mengulang pengobatan dari awal, yang berpotensi memperpanjang masa pengobatan.
Durasi pemberian obat TBC tergantung pada tingkat keparahan gejala yang dialami anak. Pada fase awal atau tahap intensif, anak harus minum obat selama dua bulan pertama, kemudian dilanjutkan dengan fase berikutnya selama empat bulan, sehingga total masa pengobatan adalah enam bulan untuk kasus TBC paru biasa. Untuk kasus TBC berat yang sudah menjalar ke organ lain seperti otak, susunan saraf, dan tulang, pengobatan harus dilakukan selama 12 bulan.