Waspada DBD pada Anak, Kunci Penanganan Efektif

  • Bagikan
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan dr. Imran Pambudi, MPHM dalam acara Indonesia Dengue Summit 2024 di Jakarta Selatan, Minggu (23/6/2024). (ANTARA/Livia Kristianti)

Oleh karena itu, ketika anak terlihat mengalami gejala DBD atau sudah terdiagnosis DBD, orang tua atau pihak yang merawat anak harus berkomunikasi intens dengan anak mengenai perubahan dan gejala yang dirasakan.

"Sering kali ditemukan di Jakarta, yang mengurus anak adalah baby sitter. Ketika anak sakit, yang membawa ke dokter adalah orang tuanya tapi mereka tidak tahu kondisi anak. Sementara baby sitter yang paling tahu kondisi anak malah tetap tinggal di rumah. Jadi, sangat penting komunikasi dibangun antara orang tua dan yang merawat anak di rumah untuk mengetahui kondisi anaknya," kata Imran.

Beberapa gejala perburukan DBD yang perlu diperhatikan oleh orang tua antara lain tidak ada perbaikan kondisi setelah suhu tubuh menurun, anak terus menolak makan dan minum, nyeri perut hebat, lemah, lesu, hingga anak ingin terus tidur.

Selain itu, perubahan perilaku seperti marah-marah, terlihat pucat, tangan dan kaki dingin, perdarahan, dan tidak buang air kecil lebih dari 4-6 jam juga perlu diwaspadai. (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan