FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Gunung Dukono di Pulau Halmahera, Maluku Utara, mengalami erupsi pada Selasa sore. Letusan ini menghembuskan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1,2 kilometer ke udara dari atas kawah aktif.
Rekaman Aktivitas Seismik
Kepala Badan Geologi, M. Wafid, dalam keterangannya di Jakarta pada Sabtu, dikutip dari ANTARA menjelaskan bahwa erupsi tersebut terekam pada seismogram dengan amplitudo 11 mm dan durasi getaran gempa selama 119,92 detik. Fenomena ini terjadi pada pukul 17.56 WIT dan merupakan letusan pertama sejak Mei 2024.
Pengamatan dan Dampak
Petugas pos pengamatan Gunung Dukono melaporkan bahwa kolom abu berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas sedang hingga tebal bergerak ke arah selatan dan barat daya. Atas kejadian ini, status Gunung Dukono ditetapkan pada Level II atau Waspada.
Imbauan kepada Masyarakat
Badan Geologi mengimbau masyarakat dan wisatawan agar tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari Kawah Malupang Wariran.
Masyarakat juga diharapkan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan pernapasan akibat hujan abu.
Badan Geologi meminta masyarakat tetap tenang dan hanya mempercayai informasi dari Badan Geologi atau lembaga resmi pemerintah lainnya. Jika terjadi peningkatan status atau aktivitas, informasi akan segera disampaikan melalui petugas pos pengamatan dan lembaga terkait lainnya.
Tentang Gunung Dukono
Gunung Dukono terdiri dari beberapa kawah berapi dengan ketinggian 1.335 meter di atas permukaan laut (MDPL) dan terletak di bagian utara Pulau Halmahera.
Gunung ini berjarak sekitar 34 kilometer dari Gunung Ibu dan pemukiman terdekat berada pada jarak 11 kilometer dari puncak. Kota Tobelo, pemukiman terpadat di Halmahera Utara, berjarak 14 kilometer di sebelah barat daya Gunung Dukono. (*)