Diungkapkan Dirga, dirinya sempat berdialog bersama rektor dan membawa mahasiswa baru yang tidak mampu membeli almamater.
“Lalu teman-teman membawa korban yang memang tidak mampu membeli almamater, jadi rektor minta mana korbannya, lalu bergeserlah kami ke dekat tangga yang ada korban Jadi sambil didorong saya disuruh pisah oleh teman-teman, disuruh pulang karena dianggap provokator segalanya macam,” tandasnya. (muhsin/fajar)