Ada tiga pilar utama untuk menang, pertama ketersediaan logistik, kalau mau ditakar kandidat untuk maju sangat mumpuni. Apalagi kalau ada investor. Artinya modal kandidat sudah cukup,
Pilar kedua infrastruktur tim pemenangan dari dua figur ini sangat mumpuni, ada orang besar di belakangnya. Salah satu king maker yang berada di belakang Sudirman-Fatma.
"Calon wakil (Fatmawati Rusdi) partainya pemenang di Provinsi, mesin partai bagus. Orangnya siap bekerja bahkan biaya sendiri,"tegasnya.
"Ketiga manajemen strategi saya kira untuk bertarung melawan kotak kosong, dibandingkan kandidat calon strategi ini lebih mudah lawan kotak kosong,"tambahnya.
Lebih lanjut, Ia menuturkan pada idealnya kotak kosong sebenarnya diperbolehkan dengan merujuk pada undang-undang Nomor 10 tahun 2016 untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Ketika hanya ada satu pasangan bakal calon yang maju maka tetap dilakukan pemungutan suara dengan melawan kotak kosong dan diperbolehkan secara konstitusional namun kata dia adanya fenomena itu justru menjadi sebuah anomali.
"Harapan kita kontestasi pemilihan menjadi ajang mencari putra-putra terbaik di setiap wilayah untuk kemudian disuguhkan kepada masyarakat untuk dipilih," ucapnya.
"Sekarang ini situasinya sangat sulit untuk kemudian putra-putri terbaik untuk maju menjadi calon tentu ini menjadi suatu persoalan tersendiri, kalau menurut saya bakal calon yang melawan kotak kosong ini tentu salah satu menjadi kritik," tambahnya.
Direktur Utama Parameter Survei Indonesia, itu menjelaskan justru bisa saja kritikan tajam masyarakat Sulsel terkait wacana kotak kosong bisa meluas dan bisa saja masyarakat mengalihkan pilihannya ke kotak kosong.