Disebutkan kehadiran Jusuf Kalla di pemakaman ini sebagai perwakilan dari Indonesia.
"Innalillahi wainnailaihi raji'un. Saya sampaikan belasungkawa atas wafatnya almarhum Ismail Haniyeh hari ini," kata Jusuf Kalla.
Bagi JK sapaan akrabnya, sosok Haniyeh adalah seseorang dengan jiwa kepemimpinan yang kuat bagi Palestina dan Tahera.
"Ia memiliki kepemimpinan yang kuat di Palestina dan Teheran," tambah JK.
JK kembali mengenang momen pertemuannya dengan Haniyah di Doha, Qatar pada 12 Juli 2024 lalu.
Dalam pertemuan mereka, JK memaparkan bagaimana saat ini seluruh perhatian dunia mengarah ke Gaza.
Tidak hanya itu, melalui pertemuan selama dua jam itu, JK juga menyampaikan kepada mendiang bagaimana sulitnya pendistribusian bantuan ke Palestina akibat blokade Israel.
JK juga menjadi saksi bagaimana Haniyeh memiliki keinginan kuat untuk bersatu dengan Al-Fatah di Beijing dan ingin sekali ke Indonesia bersama Al-Fatah setelah dari Tiongkok.
"Namun, hari ini Allah memanggilnya. Kita berharap cita-cita beliau untuk perdamaian di Palestina dapat tercapai meskipun konflik di sana sangat hebat. Kita berdoa semoga arwah beliau diterima di sisi Allah Swt dan kedamaian dapat tercapai di Palestina," kuncinya.
(Muhsin/fajar)