Evan Gershkovich Dibungkam, Upaya Menghancurkan Jurnalisme Global

  • Bagikan
Evan Gershkovich

Evan Gershkovich telah mengabdikan kariernya untuk memberikan kesaksian melalui pelaporan di lapangan. Ketika Evan Gershkovich berusia pertengahan 20-an pada tahun 2017, ia memutuskan untuk pindah ke Rusia - dan berhenti dari pekerjaannya sebagai asisten berita di The New York Times - agar ia dapat melaporkan langsung dari negara tempat orang tuanya dilahirkan itu. Dia pertama kali bergabung dengan staf The Moscow Times, sebuah surat kabar berbahasa Inggris. Pada suatu ketika, Evan Gershkovich pernah tidur di tenda selama beberapa malam dalam dinginnya hutan Siberia untuk meliput kebakaran hutan di sana. Selama masa terburuk pandemic COVID, ia menghabiskan waktu di rumah sakit Moskow untuk menulis tentang para mahasiswa kedokteran yang mencoba mengobati lonjakan pasien.

Pada awal 2022, reporter Wall Street Journal, Evan Gershkovich menulis di media sosial bahwa “melaporkan tentang Rusia sekarang merupakan praktik rutin untuk melihat orang-orang yang anda kenal dikurung selama bertahun-tahun.” Setahun kemudian, ia menjadi orang yang dipenjara, ditangkap pada Maret 2023 atas tuduhan mata-mata, yang dikecam oleh kantor surat kabar tempat ia bekerja dan pemerintah AS sebagai rekayasa semata.
Evan Gershkovich, seorang reporter dengan catatan sempurna dalam kebenaran dan integritas, kini berada di tengah-tengah drama geopolitik yang menggaris-bawahi kondisi kebebasan pers di masa penuh gejolak saat ini. Penangkapan Evan Gershkovich pada awal Maret 2023 disambut dengan ketidakpercayaan dan kemarahan dari rekan-rekannya serta para aktivis hak asasi manusia di seluruh dunia. Dikenal karena laporannya yang tak kenal takut tentang urusan Rusia, Evan Gershkovich dituduh menjadi mata-mata, sebuah tuduhan yang dibantahnya dengan keras dan banyak orang menganggapnya sebagai upaya untuk membungkam suara kritis. Persidangan yang diadakan secara tertutup ini diselimuti kerahasiaan, sehingga memicu kecurigaan akan adanya balas dendam bermotif politik terhadap seorang jurnalis yang hanya menjalankan tugasnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan