Gabung KIM Plus dan Dukung Menantu Jokowi, PKS Disebut Bakal Ditinggal Pendukung

  • Bagikan
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mendukung Bobby Nasution dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Sumut).

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial (Medsos), Lukman Simanjuntak, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berpotensi kehilangan dukungan signifikan dari basis pemilihnya.

Kekhawatiran ini muncul setelah PKS memutuskan untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju Plus (KIM Plus) dan mendukung menantu salah satu tokoh dinasti politik di Pilgub Sumatera Utara (Sumut).

"Siap-siap PKS ditinggal pendukung," ujar Lukman dalam keterangannya di aplikasi X @hipohan (27/8/2024).

Menurut Lukman, keputusan PKS untuk mendukung menantu dinasti di Pilgub Sumut merupakan langkah yang bisa memicu kekecewaan di kalangan pendukungnya.

"Karena gabung dengan KIM Plus dan dukung menantu dinasti di Pilgubsu," cetusnya.

Lukman juga menyoroti dampak internal yang mulai terlihat dari keputusan tersebut, termasuk pengunduran diri 28 orang Dewan Pakar PKS.

Baginya, pengunduran diri ini merupakan tanda bahwa ada ketidakpuasan di dalam partai yang bisa memicu eksodus besar-besaran dari pendukung setianya.

"Dimulai dari mundurnya 28 orang Dewan Pakar," tandasnya.

Diketahui sebelumnya, keputusan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) telah memicu gejolak internal hingga mengakibatkan mundurnya 28 anggota Dewan Pakar PKS secara serentak.

Pengunduran diri ini diumumkan pada Senin (26/8/2024), dan salah satu yang menonjol dari mereka adalah mantan Danjen Kopassus, Mayjen (Purn) Soenarko.

Soenarko, dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial, menyampaikan pengumuman pengunduran diri kolektif dari Dewan Pakar PKS.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan