FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib, didaulat untuk memberikan materi dalam acara Pekan Pesantren Mahasiswa Baru (Maba) Universitas Muslim Indonesia (UMI) angkatan VII.
Acara tersebut digelar di Pesantren Mahasiswa Unggulan Darul Mukhlisin UMI, Padanglampe, Pangkep, Sulawesi Selatan.
Dalam materinya, Kapolrestabes Makassar membawakan topik bertajuk “Membangun Pemahaman Mahasiswa tentang Sertifikasi ISO”.
Ngajib menjelaskan perbedaan mendasar antara ISO (International Organization for Standardization) dan SNI (Standar Nasional Indonesia).
Menurutnya, ISO dikeluarkan oleh organisasi non-pemerintah internasional, sementara SNI dikeluarkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) di Indonesia.
"Patut dibanggakan bahwa UMI merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia Timur dan mendapat renking ke 89 terbaik perguruan tinggi Islam di dunia," ujar Ngajib.
Ngajib mengatakan, dirinya pernah bertugas di kota daeng pada 1997-1998 dan UMI bersama Unhas merupakan barometer demokrasi dan sering terjadi aksi anarkis.
"Namun sekarang UMI menjadi contoh dan tauladan dalam melakukan demonstrasi, setelah saya pelajari ternyata ada satu program luar biasa yaitu pesantren kilat," tukasnya.
Diceritakan Ngajib, aksi unjuk rasa yang dilakukan di Makassar banyak yang melanggar aturan, karena yang dilakukan lebih kepada mengganggu ketertiban umum dan membahayakan orang lain.
"Dalam melakukan aksi unjuk rasa jangan melanggar aturan baik aturan negara maupun aturan agama," sebutnya.
