Mandi Malam Bisa Sebabkan Paru-paru Basah Ternyata Hanya Mitos, Pakar Kesehatan Paru Sampaikan Fakta Ini

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kesehatan paru, Profesor Tjandra Yoga Aditama, menegaskan bahwa mitos mandi malam hari sebagai penyebab pneumonia dan paru-paru basah sama sekali tidak benar.

Dalam keterangannya yang dilansir dari Antara, Kamis (13/9/2024), Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) ini mengatakan bahwa mandi malam ataupun paparan kipas angin tidak memiliki kaitan dengan munculnya penyakit tersebut.

"Pneumonia disebabkan oleh infeksi bakteri seperti pneumokokus, streptokokus, dan virus, termasuk COVID-19. Bukan karena kebiasaan mandi malam," tegasnya.

Pneumonia sendiri adalah kondisi peradangan atau infeksi pada jaringan paru-paru yang dapat dipicu oleh bakteri, virus, atau parasit. Gejala-gejala penyakit ini sering kali bervariasi, mulai dari ringan hingga parah, bergantung pada usia, kondisi kesehatan, dan jenis kuman penyebabnya.

Umumnya, pneumonia ditandai oleh nyeri dada saat bernapas, batuk dengan dahak, demam, serta kesulitan bernapas. Pada beberapa kasus, terutama pada orang tua atau yang memiliki kekebalan tubuh lemah, gejala bisa lebih parah dan memerlukan perawatan medis segera.

Tjandra juga menjelaskan bahwa "paru-paru basah" bukan istilah medis yang tepat. Kondisi ini merujuk pada efusi pleura, di mana cairan terkumpul di antara selaput paru-paru dan dinding dada. Penyebabnya bisa berupa infeksi, seperti tuberkulosis, kanker, atau gangguan keseimbangan protein dalam tubuh.

Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat sebanyak 78.659 kasus pneumonia pada balita dalam kurun waktu 2019-2021, menunjukkan bahwa penyakit ini masih menjadi perhatian serius di Indonesia. (zak/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan