Perkuat Perdagangan Kelapa Sawit, GAPKI dan RCEP Cultural Trade Cooperation Center Teken MoU di CAEXPO-CABIS 2024

  • Bagikan
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan RCEP Cultural Trade Cooperation Center pada ajang CAEXPO-CABIS ke-21

FAJAR.CO.ID, NANNING -- Sebagai upaya strategis untuk memperkuat perdagangan kelapa sawit Indonesia di pasar internasional, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan RCEP Cultural Trade Cooperation Center pada ajang CAEXPO-CABIS ke-21.

Acara penandatanganan ini berlangsung di stand BPDPKS, Paviliun City of Charm Hall B2, di Nanning International Convention and Exhibition Center (NICEC).

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Lolita Bangun, Wakil Sekretaris Jenderal GAPKI, dan Willy Wu, Direktur Eksekutif Komite RCEP National Pavilion. Kesepakatan ini difokuskan pada peningkatan perdagangan sawit Indonesia di wilayah-wilayah yang tergabung dalam Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Penandatanganan MoU ini turut disaksikan oleh beberapa pejabat senior dari Indonesia, termasuk Miftah Farid, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kementerian Perdagangan, dan Aida Fitria, Kepala Divisi Kemasyarakatan dan Civil Society BPDPKS. Kehadiran mereka menandai pentingnya kerja sama ini bagi Indonesia dalam mempromosikan sawit di pasar internasional, khususnya di kawasan Asia-Pasifik.

Lolita Bangun menyampaikan bahwa MoU ini bertujuan untuk memperkuat posisi sawit Indonesia di pasar global, khususnya di negara-negara yang tergabung dalam RCEP. "Melalui kerja sama ini, kami yakin potensi sawit Indonesia akan semakin besar di pasar Asia-Pasifik. Ini adalah langkah penting bagi GAPKI untuk memperluas jaringan perdagangan sekaligus mempromosikan praktik-praktik sawit yang berkelanjutan," kata Lolita.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan