Soal Kabinet Gemuk Prabowo, Akbar Faizal: Semakin Terbuka Peluang Mengakalinya

  • Bagikan
Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka berfoto bersama para menteri dan pejabat setingkat menteri di Kabinet Merah Putih usai pelantikan di halaman Istana Merdeka Jakarta, Senin (21/10/2024). ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga/am.
Ilustrasi Menteri-- ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga/am.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Politikus senior Akbar Faizal menyoroti struktur kabinet pemerintahan Prabowo Subianto yang dianggap terlalu gemuk.

"Korupsi itu sangat takut pada pemerintahan yang ramping dan efektif," ujar Akbar dalam keterangannya di aplikasi X @akbarfaizal68 (21/10/2024).

Dikatakan Akbar, kabinet yang besar justru membuka peluang lebih besar untuk praktik korupsi.

"Semakin banyak pintu, semakin terbuka peluang untuk mengakalinya," cetusnya.

Akbar menilai bahwa pemerintahan di negara-negara kuat cenderung memiliki struktur yang ramping. Ini karena birokrasi yang efisien lebih sulit dimanipulasi.

"Itu salah satu alasan pemerintahan di negara kuat selalu ramping," Akbar menuturkan.

Ia juga menekankan perlunya tindakan nyata dan terukur saat ini, alih-alih sekadar retorika.

"Sesekali kita butuh pidato heroik. Namun tetap saja akan berakhir pada penerjemahan," tandasnya.

Menurut Akbar, saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk melakukan eksperimen, mengingat urgensi perbaikan yang diharapkan dari pemerintahan baru.

"Sayangnya, kita butuh tindakan terukur saat ini juga. Bukan uji coba," kuncinya.

Sebelumnya diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto resmi melantik 48 menteri dalam susunan Kabinet Merah Putih periode 2024–2029 serta lima pejabat setingkat menteri di Istana Negara, Jakarta, Senin.

Pelantikan jajaran menteri berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 133/P Tahun 2024 tentang Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Merah Putih periode 2024–2029.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan