"PD PM Makassar adalah lokomotif kader Pemuda Muhammadiyah di Sulsel. Ini tugas bagi Bidang Kader agar menggiatkan pangaderan supaya tidak kehabisan stok," ujar Yusran.
Masalah lain, kata dia, kebanyakan anak muda kini bersikap acuh terhadap politik. "Data terakhir yang kami peroleh, partisipasi politik kaum muda hanya berada di angka 32 persen. Padahal, kita berada di era bonus demografi, mestinya partisipasi itu 50 persen ke atas," kata dia.
Turut hadir, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Makassar, KH Sudirman. Dalam sambutannya, ia menyebut Pemuda Muhammadiyah adalah kelompok pemberi harapan, baik bagi masyarakat, bangsa dan Persyarikatan.
Bahkan, kata dia, kata pemuda disebutkan berulang-ulang dalam Alquran. "Saya membuka Alquran dan mendapati 10 ayat tentang pemuda dan semuanya mengisahkan hal positif. Termasuk juga perawi hadits, terdapat tujuh anak muda, lima yang berusia dibawah 30 tahun, dan dua bahkan dibawah 20 tahun," kata Sudirman.
Karena itu, ia percaya, Pemuda Muhammadiyah Makassar mampu melahirkan kader potensial yang siap berdaya di semua bidang.
"Pemuda Negarawan, Pemimpin Muda Masa Depan Kota Makassar, ini tema semoga tidak hanya kata-kata indah, tapi diwujudkan dengan kerja nyata. Selamat atas pelantikannya, berperan untuk umat, bangsa dan Persyarikatan," tutup Sudirman.
Turut hadir kader dari Organisasi Otonomi (Ortom) Muhammadiyah, Aisyiyah, Nasyiyatul Aisyiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Tapak Suci Putra Muhammadiyah, Hizbul Wathan, beberapa Organisasi Kepemudaan (OKP) di Makassar, alumni serta tokoh Muhammadiyah di Sulsel. (rls)