Pramono-Rano Diprediksi Menang 1 Putaran, Warga Jakarta Punya Kultur Kritis Terhadap Kekuasaan

  • Bagikan
Anies Baswedan bersama pasangan Pramono-Rano.

Memang setelah itu sikap kritis warga Jakarta terhadap kekuasaan menghilang. Namun, tiba-tiba pada tahun Pemilu 1997 muncuk kemba,li. Uniknya dua partai pesaing Golkar, yakni PDI dan PPP, di Jakarta bersatu melakukan perlawanan. Maka munculnya fenomena ‘Mega Bintang’. Meski begitu, cengkeraman Golkar di Pemilu Jakarta masih kuat, bahkan meraih kemenangan mutlak sampai 73,11 persen. Sementara PPP meraup suara 15,96 persen, dan PDI 10,93 persen.

Tetapi sejarah kemudian menyatakan, kemenangan pihak penguasa melalui Golkar di Pemilu 1997 itu berubah menjadi tak ada arti hanya dalam hitungan beberapa bulan saja. Usai Presiden Suharto menjabat lagi sebegai presiden di periode keenam itu, munculah secara bergelombang aksi demonstrasi akibat krisis ekonomi yang kemudian berpuncak pada peristiwa kerusuhan Mei 1998. Kemenangan Golkar secara mutlak pada Pemilu 1997 Jakarta hilang artinya. Jakarta malah menjadi kota yang paling anti orde baru, karena menjadi pusat perlawanan gerakan ‘pelengseran kekuasaan’ Suharto.

Akhirnya bagaimana kaitannya budaya kritisisme warga Jakarta terkait Pilkada kali ini? Teguh menjawab, bila di masa pemilu Orde Baru ada diwakili PPP dan PDI, tampaknya kini kekuatan oposisi berada di ‘anak abah’. Mereka terkesan lebih tulus melakukannya. (bs-sam/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan