Pesan Lukisan Naratif Tertua di Dunia dari Leang Karampuang

  • Bagikan

"Bagi yang baru pertama kali melihat, gambar ini mungkin sulit diidentifikasi karena sebagian besar pigmen warna telah tertutupi oleh formasi kecil berbentuk butiran, yang disebut popcorn atau koraloir speleothem. Popcorn ini adalah endapan kalsit yang tumbuh di permukaan gua, menyerupai butiran biji jagung.” kata Adhi Agus Oktaviana, Pakar Seni Cadas Indonesia dari Badan Riset dan Inovasi (BRIN).

Sebagian permukaan gambar telah mengelupas. Pertumbuhan koraloid speleothem yang juga disebut popcorn semakin mengaburkan gambar. Di satu sisi, koraloid speleothem merusak gambar, namun di sisi lain, membantu peneliti menentukan umur lukisan.

Dalam menentukan umur lukisan gua tersebut, tim penelitian menggunakan metode analisis mutakhir melalui Laser Ablation U-Series, atau LA U-Series.

"Caranya dengan memotong bagian kecil dari lukisan tersebut menggunakan laser, lalu sampel dianalisis di laboratorium untuk menaksir usianya," imbuh Adhi Agus Oktaviana.

Dengan metode ini peneliti mendapatkan pertanggalan akurat pada lapisan tipis kalsium karbonat yang terbentuk secara alami di atas lukisan tersebut. Dari hasil uji laboratorium, lukisan gua tertua di Leang Karampaung ini telah berumur setidaknya 51.200 tahun.

Adhi Agus Oktaviana juga menjelaskan bahwa yang menarik dari lukisan cadas ini adalah adanya cap tangan yang dibuat terlebih dahulu sebelum gambar babi. "Jadi, kemungkinan cap tangan ini usianya lebih tua dari 51.000 tahun, karena terdapat lapisan di bawah gambar babi," tambahnya.

Penemuan ini membuka jendela baru untuk memahami peradaban awal manusia dan interaksi mereka dengan lingkungan sekitar. (auliyah salsabilah/fajaronline)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan