FAJAR.CO.ID -- Harga Bitcoin sekarang terus menunjukkan pergerakan yang menarik seiring dengan terus berkembangnya teknologi blockchain yang mendasari cryptocurrency. Salah satu topik penting yang sering dibahas dalam dunia Bitcoin adalah fork, yang merujuk pada perubahan atau pembaharuan dalam protokol atau aturan dasar dari jaringan Bitcoin.
Fork pada Bitcoin terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu hard fork dan soft fork. Meskipun keduanya terkait dengan perubahan pada protokol, mereka memiliki perbedaan mendasar dalam cara penerapannya dan dampaknya terhadap jaringan.
Mari bahas perbedaan antara hard fork dan soft fork pada Bitcoin serta mengapa pemahaman mengenai kedua jenis fork ini sangat penting bagi Anda sebagai pengguna atau investor Bitcoin.
Memahami Fork pada Bitcoin
Fork pada Bitcoin adalah perubahan yang diterapkan pada protokol atau aturan dasar yang mengatur cara kerja jaringan Bitcoin. Ketika ada fork ada pembaruan atau perubahan dalam cara transaksi dikendalikan atau bagaimana blok baru ditambahkan ke dalam blockchain. Fork dapat terjadi karena berbagai alasan termasuk peningkatan keamanan, skalabilitas, atau kemampuan untuk menambah fitur baru. Fork pada Bitcoin dibagi menjadi dua kategori utama yakni hard fork dan soft fork.
Hard Fork
Hard fork adalah jenis perubahan yang bersifat radikal di mana protokol baru yang diterapkan tidak kompatibel dengan protokol lama. Dalam hard fork aturan baru yang diterapkan akan menyebabkan blockchain terpecah menjadi dua rantai yang berbeda: satu mengikuti aturan lama dan satu lagi mengikuti aturan baru. Ini berarti bahwa jaringan akan mengalami pembagian menjadi dua versi yang terpisah dan beroperasi secara independen.