"Deh banyak (korban) sekali kak, nda bisa ma up semua," kata SV berusaha menggambarkan para korban yang menghubunginya melalui Instagram.
Dalam potongan gambar yang dikirim SV, salah seorang yang menghubungi dirinya mengaku bahwa berdasarkan pengalamannya terduga pelaku tidak melihat dari sisi penampilan calon korbannya.
"Bukanji bilang cara berpakaian, itu memang cowok agak gila keknya itu. Saya saja tidak pernah up fotoku di sosmed tapi dulu seringka juga nachat," kata korban yang tidak disebutkan namanya itu.
Sama seperti SV, korban yang satu ini juga acapkali diajak bertemu di luar. Parahnya, ia nekat meminjam uang meskipun belum terlalu kenal.
"Gilanya subuh-subuh natelfonka natanyakan bank apa kupake nabilng bermasalah mbangkingnya habis kuotana, jadi maui pinjam uang sama saya padahal ini ndg kukeknal i sotta-sotta na kodong," bebernya.
Karena merasa hilang minat, ia tidak lagi merespons apalagi terduga pelaku menghubungi dirinya.
"Semenjak itu ilfil sekalika ndg modalna deh ndg pernah kurespon jadi tak nachat-chatma sampai sekarang, pokokna kerenn sekaliki kak bisa spek up untuk viralkan saja in cowok," tegasnya kepada SV.
Tidak ingin ada korban lain, SV pun membuat laporan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar, setelah tidak ada niat baik dari terduga pelaku meminta maaf.
Hanya saja, kata SV, laporan yang dibuatnya tersebut tidak diterima polisi lantaran tidak mempunyai cukup bukti pada Senin (16/12/2024) kemarin.
"Itu semalam saya pergi melapor tapi dianggap pihak kepolisian tidak termasuk pelecehan. (Laporan) ditolak, karena katanya bukan pelecehan. Polisi bilang cari dulu bukti, karena ini masih multitafsir," tandasnya.