Apa yang Harus Dilakukan Saat Anak Demam? Simak Penjelasannya

  • Bagikan
Ilustrasi demam pada anak (foto : freepik)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Demam pada anak sering kali menjadi penyebab kepanikan bagi orang tua. Namun, penting untuk memahami bahwa demam adalah respons alami tubuh terhadap berbagai kondisi. Dengan mengetahui penyebab dan cara penanganannya, Ayah dan Bunda dapat lebih tenang dan sigap dalam menghadapi situasi ini.

Apa Itu Demam pada Anak?

Demam bukanlah penyakit, melainkan gejala dari suatu kondisi. Saat anak demam, ia mungkin menjadi rewel dan merasa tidak nyaman. Namun, tidak semua demam berbahaya. Memahami penyebabnya dapat membantu orang tua menentukan langkah yang tepat untuk mengatasinya.

Penyebab Umum Demam pada Anak

  1. Imunisasi

Setelah imunisasi, anak mungkin mengalami demam ringan sebagai bagian dari kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Demam ini biasanya tidak berlangsung lama dan menunjukkan bahwa tubuh anak sedang membangun kekebalan terhadap penyakit tertentu. Orang tua dapat memberikan obat penurun demam jika diperlukan dan memastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup.

  1. Tumbuh Gigi

Proses tumbuh gigi dapat menyebabkan demam ringan yang biasanya tidak melebihi 38°C. Anak juga mungkin menunjukkan gejala lain, seperti menggigit benda, air liur berlebih, nyeri gusi, rewel, atau sulit tidur. Untuk membantu anak merasa lebih nyaman, orang tua bisa memberikan teether yang dingin atau konsultasi dengan dokter jika demam berlangsung lama.

  1. Pilek dan Flu

Pilek dan flu adalah infeksi virus yang sering menyerang anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka yang masih berkembang. Gejala pilek biasanya meliputi hidung meler, bersin, dan sakit tenggorokan ringan, sedangkan flu lebih berat dengan gejala demam tinggi, lemas, batuk, dan sakit kepala. Pastikan anak cukup istirahat, minum banyak cairan, dan berkonsultasi dengan dokter jika gejalanya memburuk.

  1. Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan cairan lebih banyak daripada yang masuk, sering kali akibat diare, muntah, atau kurang minum. Dehidrasi ringan dapat menyebabkan tubuh bereaksi dengan meningkatkan suhu. Anak yang dehidrasi mungkin juga terlihat lemas, bibir kering, dan buang air kecil lebih jarang. Berikan cairan seperti air putih, oralit, atau ASI pada bayi untuk mengatasi dehidrasi.

  1. Heatstroke

Heatstroke adalah kondisi berbahaya yang terjadi saat tubuh terpapar suhu tinggi terlalu lama, misalnya saat bermain di luar ruangan pada cuaca panas. Gejala heatstroke meliputi demam ekstrem, kulit kemerahan, denyut jantung cepat, dan kebingungan. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera karena dapat menyebabkan kerusakan organ permanen atau bahkan kematian.

  1. Musim Hujan

Selama musim hujan, anak-anak lebih rentan terhadap infeksi virus dan bakteri karena perubahan suhu yang drastis dan lingkungan yang lebih lembap. Kondisi ini dapat memicu pilek, flu, atau penyakit lainnya yang sering disertai demam. Penting untuk menjaga kebersihan tubuh anak, memastikan mereka tetap kering, dan memberikan makanan bergizi untuk memperkuat daya tahan tubuh mereka.

Cara Mengatasi Demam pada Anak

  1. Ukur Suhu Tubuh

Gunakan termometer untuk memeriksa suhu tubuh anak secara akurat. Suhu tubuh normal anak berkisar antara 36,4°C hingga 37,8°C. Jika suhu tubuh anak melebihi angka tersebut, anak dikatakan mengalami demam. Untuk bayi, suhu tubuh sebaiknya diukur melalui rektal karena lebih akurat.

  1. Cek Gejala Lain

Amati apakah demam disertai gejala lain seperti sakit tenggorokan, muntah, diare, nyeri telinga, atau sulit bernapas. Gejala tambahan ini dapat memberikan petunjuk mengenai penyebab demam dan apakah diperlukan kunjungan ke dokter.

  1. Berikan Kompres Hangat

Gunakan kain yang direndam air hangat untuk mengompres dahi atau ketiak anak. Ini dapat membantu menurunkan suhu tubuh secara perlahan tanpa membuat anak kedinginan. Hindari menggunakan air dingin karena dapat membuat tubuh menggigil dan meningkatkan suhu tubuh lebih lanjut.

  1. Cukupi Asupan Cairan

Pastikan anak mendapatkan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi. Berikan air putih, susu, atau sup yang hangat. Untuk bayi, berikan ASI lebih sering. Jika anak menolak makan, berikan makanan ringan yang mudah dicerna seperti bubur atau buah-buahan yang banyak mengandung air.

  1. Berikan Obat Penurun Demam

Jika suhu tubuh anak sangat tinggi atau ia merasa sangat tidak nyaman, berikan paracetamol sesuai dosis berdasarkan berat badan atau usia anak. Sebelum memberikan obat lain seperti ibuprofen, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, terutama untuk bayi di bawah 3 bulan atau anak dengan kondisi kesehatan tertentu.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera bawa anak ke dokter jika:

  • Bayi di bawah 3 bulan mengalami demam, meskipun suhu tidak tinggi.
  • Suhu tubuh anak mencapai lebih dari 40°C.
  • Demam berlangsung lebih dari 3 hari atau berulang.
  • Anak tidak buang air kecil selama 8–12 jam.
  • Demam disertai kejang atau penurunan kesadaran.
  • Anak menunjukkan gejala heatstroke atau dehidrasi parah.

Demam pada anak adalah hal yang umum terjadi, tetapi tetap perlu diwaspadai. Dengan langkah penanganan yang tepat dan pemahaman mendalam tentang penyebabnya, Ayah dan Bunda dapat membantu Si Kecil merasa lebih nyaman dan pulih lebih cepat. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika diperlukan untuk mendapatkan penanganan yang optimal. (Wahyuni/Fajar)

Sumber rujukan : alodokter Ditinjau oleh: dr. Kevin Adrian, halodoc, ayosehat

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan