FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Masalah persampahan di ibu kota tampaknya menjadi salah satu konsen Gubernur DKI Jakarta terpilih, Pramono Anung-Rano Karno.
Bahkan untuk mengatasi masalah sampah itu, pemerintah sudah mengancang-ancang untuk memberdayakan masyarakat melalui bank sampah yang akan disiapkan hingga tingkat RT/RW. Sampah itu akan dikelola sebagai barang bermanfaat. Salah satunya paving blok.
Itu terungkap dari gelaran Insight Forum yang dilakukan Warga Kota berkolaborasi dengan Gerakan Rakyat dengan tema "Sampah Jadi Sesuatu" yang dihadiri lebih dari pegiat lingkungan, organisasi masyarakat, ibu-ibu Dasawisma, dan warga umum untuk membahas solusi inovatif pengolahan sampah plastik menjadi paving block.
Acara ini turut dihadiri oleh Chico Hakim, perwakilan dari tim transisi gubernur dan wakil gubernur terpilih Pramono Rano dan Rano Karno.
Dalam sambutannya, Chico menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya forum ini, yang dinilainya sejalan dengan visi misi Pramono-Doel untuk mengatasi persoalan sampah di Jakarta, yang setiap harinya menghasilkan 8.000 ton.
“Saya di sini mewakili Mas Pram dan Bang Doel, tentu berterima kasih atas inisiatif acara ini. Nantinya, dalam 100 hari pertama kepemimpinan, Mas Pram dan Bang Doel akan mengimplementasikan program bank sampah di tingkat RT/RW. Program ini diharapkan tidak hanya mengelola sampah secara efektif, tetapi juga memberdayakan warga untuk mendapatkan penghasilan tambahan,” ujar Chico.
Forum ini menghadirkan narasumber Diano Mayanata dan Aditya C. Windardi, kreator inovatif dalam pengolahan sampah plastik menjadi barang bermanfaat.
Diano dan Aditya memaparkan langkah-langkah detail pengolahan sampah plastik menjadi paving block, mulai dari proses pengumpulan bahan hingga hasil akhirnya.
Mereka juga membagikan pengalamannya membantu Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah dalam pengolahan sampah, hingga pada 2023, Banyumas dinobatkan sebagai kabupaten dengan pengolahan sampah terbaik di Asia Tenggara melalui program ini.
Paving block dari sampah plastik memiliki kekuatan tinggi, ramah lingkungan, dan berkontribusi mengurangi limbah plastik yang mencemari lingkungan.
Program serupa di Jakarta diharapkan menjadi solusi konkret untuk mengurangi timbunan sampah plastik sekaligus membuka peluang ekonomi bagi masyarakat.
Dewan Pengarah Warga Kota, Sahrin Hamid menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan warga dalam mengelola sampah secara berkelanjutan.
“Apa yang dilakukan Banyumas menjadi inspirasi penting. Hal ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat bisa menghasilkan perubahan besar. Jakarta di bawah kepemimpinan Pramono-Doel dapat mencontoh langkah ini,” jelas Sahrin.
Sahrin juga mengungkapkan bahwa Insight Forum akan menjadi forum rutin untuk mendiskusikan program-program unggulan Pramono-Doel sekaligus mengawal pelaksanaannya secara transparan dan kolaboratif.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Insight Forum membuka ruang dialog dan aksi nyata menuju pengelolaan sampah yang lebih baik, membawa Jakarta menuju kota yang bersih, berdaya, dan berkelanjutan. (fajar)