Perut Bagian Bawah Ibu Hamil Sering Sakit, Penyebab dan Cara Mengatasinya

  • Bagikan
Ibu Hamil

Kehamilan Ektopik – Kehamilan di luar rahim yang bisa menyebabkan nyeri hebat di satu sisi perut bawah, disertai pendarahan.
Solusio Plasenta – Plasenta yang terlepas dari dinding rahim sebelum waktunya, menyebabkan nyeri hebat, kontraksi, dan pendarahan.
Preeklamsia – Tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang bisa menyebabkan nyeri di perut bagian atas atau bawah, disertai sakit kepala dan pembengkakan.

Jika mengalami nyeri perut yang sangat kuat, disertai pendarahan, pusing, atau demam, segera periksakan diri ke dokter.


Cara Mengatasi Nyeri Perut Bawah Saat Hamil

Beristirahat dengan Cukup – Hindari berdiri terlalu lama atau melakukan gerakan tiba-tiba.
Kompres Hangat – Gunakan handuk hangat pada area yang nyeri untuk meredakan ketegangan.
Ubah Posisi Secara Perlahan – Hindari gerakan mendadak yang bisa memperparah nyeri ligamen.
Minum Air yang Cukup – Dehidrasi bisa memperparah kontraksi ringan dan menyebabkan sembelit.
Konsumsi Makanan Berserat – Untuk mencegah sembelit yang dapat menyebabkan nyeri perut bawah.
Gunakan Sabuk Kehamilan – Membantu menopang perut dan mengurangi tekanan pada perut bagian bawah.
Konsultasi ke Dokter – Jika nyeri semakin parah, terjadi terus-menerus, atau disertai gejala lain seperti pendarahan.


Nyeri perut bagian bawah saat hamil umumnya normal dan disebabkan oleh pertumbuhan rahim, peregangan ligamen, serta perubahan hormonal. Namun, ibu hamil perlu waspada jika nyeri terasa sangat hebat, tidak kunjung reda, atau disertai gejala lain seperti pendarahan dan demam. Jika ragu, segera konsultasikan dengan dokter untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi tetap terjaga.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan