Tati yang sehari-hari berjualan barang campuran kini harus merelakan barang dagangannya terendam air.
Namun, barang elektronik seperti kulkas sudah sejak lama ia simpan di lantai dua dan tak pernah diturunkan selama lima tahun terakhir.
Meski bantuan telah diterima, Tati berharap ada solusi nyata dari pemerintah untuk mencegah banjir sebesar ini terjadi lagi.
"Alhamdulillah, adaji bantuan, tiap banjir saya mengungsi di Masjid Al Muttaqin," imbuhnya.
Tati kemudian menitipkan harapan kepada wali kota yang baru saja terpilih, Munafri Arifuddin, agar masalah banjir di Blok 8 dan beberapa titik lainnya di Makassar bisa segera ditangani.
"Saya berharap ada solusi, setidaknya banjir tidak lagi sebesar ini," kuncinya.
Sebelumnya diberitakan, hujan deras yang mengguyur Kota Makassar sejak beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di sejumlah titik, termasuk di kawasan Blok 8 Antang, Kecamatan Manggala, Rabu (12/2/2025).
Pantauan Fajar.co.id sekitar pukul 15.30 WITA menunjukkan air masih menggenangi permukiman warga dengan ketinggian bervariasi. Beberapa rumah bahkan terendam hingga dua meter.
Ahyar (22), salah seorang warga, mengungkapkan bahwa banjir sudah berlangsung selama dua hari dan semakin memburuk akibat luapan dari Bendungan Nipa-nipa.
"Sudah dua hari. Ketinggian air mulai 50 cm sampai 2 meter," ujar Ahyar di lokasi.
"Meluap juga bendungan Nipa-nipa. Airnya lari ke sini," tambahnya.
Meski air terus naik, sebagian warga masih memilih bertahan di rumah mereka demi menjaga barang-barang berharga.