Bahlil Lahadalia Sebut Pencampuran BBM Tidak Menyalahi Aturan, Ini Katanya

  • Bagikan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberi keterangan setelah melakukan sidak pangkalan LPG 3 kg di wilayah Palmerah, Jakarta, Selasa (4/2/2025). (ANTARA/Putu Indah Savitri)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberi keterangan setelah melakukan sidak pangkalan LPG 3 kg di wilayah Palmerah, Jakarta, Selasa (4/2/2025). (ANTARA/Putu Indah Savitri)

“Makanya sekarang, izin-izin impor kami terhadap BBM tidak satu tahun sekaligus. Kami buat per enam bulan, supaya ada evaluasi,” kata Bahlil.

Selain itu, ia juga menyoroti kebijakan ekspor minyak mentah. Ke depan, minyak yang sebelumnya diekspor akan diwajibkan untuk diolah di dalam negeri.

“Nanti yang bagus, kami suruh blending. Nanti yang tadinya itu nggak bisa diolah di dalam negeri, sekarang kami minta harus diolah di dalam negeri,” tegasnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Harian (Pth) Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo, menjelaskan bahwa penambahan zat aditif pada BBM jenis Pertamax atau RON 92 bertujuan untuk meningkatkan performa kendaraan.

Menurutnya, zat aditif yang ditambahkan ke dalam BBM berfungsi sebagai anti-karat, meningkatkan detergensi agar mesin tetap bersih, serta membuat kendaraan lebih ringan saat digunakan.

"Jadi tidak betul bahwa Pertamax ini adalah produk oplosan karena kita tidak melakukan hal tersebut," kata Ega. (ant/zak/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan