Berawal dari Proyek Kelistrikan
Pada 2015, ia memutuskan untuk meninggalkan dunia perbankan dan mulai mengembangkan proyek kelistrikan di Indonesia dengan dukungan investor asing.
Iskandar kemudian mendirikan perusahaan kelistrikan sendiri pada 2017 dengan berbagai tantangan besar yang harus dihadapi.
Ketekunannya membuahkan hasil dan saat pandemi Covid-19 melanda, Iskandar justru melihat peluang baru dengan mengembangkan bisnis kelistrikan di Singapura. Dari sinilah lahir Calypte Holding, yang kini melebarkan sayapnya ke industri penerbangan.
Ekspansi Calypte Holding ke Industri Penerbangan
Calypte Holding kini memiliki tiga sektor utama bisnis, yaitu energi, pertanian, dan aviasi.
Maskapai Layanan Premium
Untuk industri penerbangan, perusahaan ini pertama kali meluncurkan Royal Jeumpa Airlines, yang direncanakan mulai beroperasi pada Februari 2025. Namun, tak lama kemudian, mereka mengumumkan Indonesia Airlines sebagai maskapai penerbangan komersial berjadwal dengan layanan premium.
Iskandar menyebut bahwa Indonesia Airlines akan memberikan pengalaman penerbangan berbeda dengan mengutamakan kemewahan dan kenyamanan bagi penumpang. Maskapai ini diharapkan mampu bersaing dengan perusahaan penerbangan lainnya dan membawa standar baru dalam layanan penerbangan komersial di Indonesia. (*)