Ia menegaskan perlunya komunikasi dan koordinasi antara Kementerian Perhubungan dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan langkah mitigasi yang lebih baik agar insiden serupa tidak terulang.
Selain itu, beliau juga menyoroti inovasi digital dalam pengelolaan mudik, khususnya aplikasi Nusantara Hub, yang berfungsi untuk mengintegrasikan data penyelenggaraan mudik gratis, memantau arus perjalanan, serta mengoordinasikan layanan transportasi. Dengan aplikasi ini, diharapkan kapasitas program mudik gratis dapat dioptimalkan dan mengurangi potensi kursi kosong akibat fenomena double booking.
Teguh menilai aplikasi ini sebagai langkah strategis yang harus disosialisasikan secara luas agar masyarakat dapat memanfaatkannya secara maksimal.
Teguh juga mengingatkan Kementerian Pekerjaan Umum mengenai pentingnya pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam infrastruktur transportasi, terutama terkait kondisi jalan, fasilitas keselamatan, serta sarana dan prasarana pendukung lainnya. Ia menyoroti bahwa program preservasi jalan yang telah dimulai sejak 21 Februari hanya memiliki waktu satu bulan pengerjaan, yang dinilai cukup terbatas.
Namun, ia berharap agar pekerjaan tersebut dapat berjalan optimal sehingga jalan dalam kondisi baik dan bebas lubang, guna menghindari potensi kecelakaan selama periode mudik.