- Energi yang Cepat Habis
Meskipun buah mengandung gula alami, gula ini cepat diserap tubuh dan dapat menyebabkan lonjakan energi yang hanya bertahan dalam waktu singkat. Tanpa asupan karbohidrat kompleks, protein, atau lemak, tubuh bisa merasa lemas lebih cepat saat menjalani puasa.
- Tidak Mencukupi Kebutuhan Kalori
Untuk menjalankan aktivitas sehari-hari selama puasa, tubuh membutuhkan asupan kalori yang cukup. Jika hanya mengandalkan buah, asupan kalori bisa terlalu rendah sehingga tubuh menjadi lemah dan tidak bertenaga.
Kombinasi yang Lebih Baik untuk Sahur
Agar sahur lebih seimbang dan memberikan energi tahan lama, ada baiknya mengombinasikan buah dengan sumber nutrisi lain, seperti:
• Karbohidrat Kompleks (nasi merah, oatmeal, roti gandum) untuk energi yang lebih stabil.
• Protein (telur, susu, yogurt, kacang-kacangan) untuk mempertahankan rasa kenyang lebih lama.
• Lemak Sehat (alpukat, minyak zaitun, biji chia) untuk meningkatkan penyerapan nutrisi.
Jika tetap ingin menjadikan buah sebagai menu utama sahur, maka sebaiknya ditambahkan dengan sumber protein seperti yogurt atau keju, serta sedikit lemak sehat dari kacang-kacangan agar lebih seimbang.
Makan buah saat sahur tentu sehat dan bermanfaat, tetapi jika hanya mengandalkan buah tanpa asupan nutrisi lain, tubuh bisa cepat merasa lapar, lemas, dan kurang berenergi selama puasa. Oleh karena itu, sebaiknya tetap mengombinasikan buah dengan makanan lain yang mengandung protein, lemak sehat, dan karbohidrat kompleks agar tubuh tetap bertenaga sepanjang hari. Dengan pola makan sahur yang seimbang, ibadah puasa pun dapat dijalani dengan lebih lancar dan nyaman. (Wahyuni/Fajar)