Menunda Haid Saat Liburan: Amankah? Ini Fakta dan Efek Sampingnya

  • Bagikan
  1. Pil Kontrasepsi Kombinasi

Pil ini mengandung estrogen dan progestin. Untuk menunda haid, pengguna dapat mengonsumsi dua kemasan pil aktif secara berturut-turut tanpa jeda.
• Jenis Pil:
-Pil Monofasik 21 Hari: Lewati jeda 7 hari tanpa pil dan langsung mulai kemasan baru.
-Pil Harian (ED): Hindari pil tidak aktif dan lanjutkan dengan pil aktif.
-Pil Fase (Phasic): Konsultasikan dengan dokter, karena kandungan hormonnya berbeda tiap fase.
• Efek Samping: Mual, muntah, diare, atau perdarahan di luar jadwal.

  1. Koyo Kontrasepsi

Koyo ini ditempelkan pada kulit dan melepaskan hormon secara bertahap selama tiga minggu. Biasanya, minggu keempat adalah minggu tanpa koyo untuk memungkinkan haid. Untuk menunda haid, pengguna dapat langsung mengganti koyo tanpa jeda.

  1. Cincin Kontrasepsi

Cincin fleksibel ini dimasukkan ke vagina selama tiga minggu, kemudian dilepas selama satu minggu untuk haid. Untuk menunda haid, cincin baru dapat dipasang langsung tanpa melewati minggu jeda.

Bagaimana dengan Metode Alami?

Beberapa orang percaya bahwa konsumsi cuka apel atau rempah-rempah dapat menunda haid. Namun, klaim ini tidak didukung oleh bukti ilmiah.

Sebaliknya, penggunaan menstrual cup atau produk serupa dapat membantu mengelola aliran menstruasi tanpa mengganggu siklus haid.

Amankah Menunda Haid?

Menunda haid dengan kontrasepsi hormonal umumnya aman dalam jangka pendek, tetapi setiap metode memiliki risiko efek samping yang perlu diperhatikan.

• Efek Samping Ringan: Sakit kepala, mual, perubahan suasana hati, dan nyeri pada payudara.

• Tanda Bahaya: Jika mengalami gejala serius seperti nyeri dada, sakit kepala parah dengan aura, kulit atau mata menguning, atau nyeri perut hebat, segera konsultasikan dengan dokter.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan