Tertipu Umrah Bersubsidi, ASN Papua Melapor ke Polda Sulsel

  • Bagikan
Ilustrasi penipuan umrah. (INT)

“Saya sudah mengajukan refund. Setiap hari saya chat, tapi kadang hanya dibalas oleh adminnya. Mereka selalu bilang tunggu minggu depan, minggu depan lagi,” tuturnya.

Salahuddin menambahkan, terakhir kali PD merespons chat-nya pada 8 Maret 2025.

“Dia bilang tunggu minggu ini, tapi saya sudah bosan dengan janjinya. Bukan sekali dua kali dia berjanji, makanya saya inisiatif melapor,” sambungnya.

Salahuddin pertama kali mengetahui tawaran umrah bersubsidi tersebut melalui siaran langsung (live) PD di media sosial. Dalam setiap live-nya, PD kerap menawarkan tiga kuota umrah bersubsidi.

Keyakinan Salahuddin semakin kuat setelah ia berhasil membeli satu unit handphone (HP) iPhone 15 dengan harga miring dari PD.

“Saya sempat dapat HP-nya kemarin, iPhone 15, dengan harga subsidi Rp 10 juta. Saat itu saya yakin karena dia terlihat dermawan, tapi ternyata saya salah,” ujarnya.

Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan namun tidak membuahkan hasil, Salahuddin memutuskan untuk menempuh jalur hukum.

Ia berharap laporannya ke Polda Sulsel dapat membawa keadilan dan mengembalikan uang yang telah ia bayarkan.

“Saya hanya ingin keadilan. Uang Rp 47 juta itu bukan jumlah kecil bagi saya,” tegas ASN Papua.

Terpisah, PD yang juga merupakan calon Walikota Palopo itu mengatakan bahwa setiap pihak yang merasa dirugikan berhak membuat laporan.

"Semua orang berhak untuk melapor. Minggu depan ini dia sudah terima refundnya dari travel. Cuma karena ada sudah mendesak, makanya dia laksanakan begitu (pelaporan). Nanti saya telepon yang bersangkutan," singkatnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan