Mendapati Malam Al-Qadar, Menghapuskan Dosa Mulai Sejak Baliq

  • Bagikan
Ustaz Adi Hidayat

Riwayat lima Imam hadits kecuali Imam Abu Dawud.
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اَللَّهِ: أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيَّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ اَلْقَدْرِ, مَا أَقُولُ فِيهَا? قَالَ: “قُولِي: اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي” رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ غَيْرَ أَبِي دَاوُدَ, وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَالْحَاكِمُ

Artinya:
“Dari sayyidah Aisyah ra, ia bercerita, ia pernah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika aku mengerti sebuah malam itu adalah lailatul qadar. Bagaimana doa yang harus kubaca?’ Rasulullah saw menjawab, ‘Bacalah, ‘Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī,”” (HR lima imam Hadits kecuali Imam Abu Dawud. Hadits ini diakui shahih oleh Imam A-Tirmidzi dan Al-Hakim).

Berdasarkan kedua riwayat hadist tersebut, berikut potongan lafal doa yang bisa dibaca saat menunaikan salat Lailatul Qadar.

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah)

Artinya:
“Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”

Namun perlu diperhatikan bahwa, waktu pasti terjadinya malam lailatul qadar hanya diketahui oleh Allah SWT. Rasulullah SAW juga tidak memberikan penjelasan yang jelas mengenai hal ini.

Sebagian besar ulama Mazhab Syafi’i percaya bahwa malam lailatul qadar berlangsung pada salah satu dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan