FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Mohamad Guntur Romli, menyambut perintah Kapolri untuk mengusut kasus teror kepala babi dan bangkai tikus yang dikirim ke kantor Tempo.
Namun, Guntur menyatakan pesimistis terhadap keseriusan pengusutan tersebut.
"Semoga perintah yang serius, bukan hanya basa-basi dan benar-benar serius diungkap," ujar Guntur di X @GunRomli (23/3/2025).
Guntur mengingatkan bahwa kasus serupa pernah terjadi, seperti spanduk-spanduk yang menyerang PDIP dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang dipasang serentak di jalan-jalan Jakarta.
"Kasus spanduk itu sudah disampaikan langsung ke Kapolri, tapi sampai saat ini tidak ada kejelasannya," tambah Guntur.
Ia mencurigai bahwa kasus teror terhadap Tempo dan kasus spanduk tersebut melibatkan jaringan-jaringan yang masih berkuasa.
"Kalau uda kyak gini biasanya yang terlibat jaringan-jaringan yang masih berkuasa," tukasnya.
Guntur menegaskan bahwa PDIP mendukung upaya pengusutan yang transparan dan independen.
Kasus teror kepala babi dan bangkai tikus ke kantor Tempo menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk organisasi jurnalis dan aktivis hak asasi manusia.
Mereka menuntut aparat keamanan untuk segera mengungkap pelaku dan motif di balik aksi teror tersebut.
Sebelumnya, setelah paket potongan kepala babi, kantor redaksi Tempo mendapatkan kirimkan kedua berupa kotak berisi bangkai tikus yang kepalanya dipenggal.
Berawal saat petugas kebersihan Tempo, yang menemukan kardus berisi enam ekor tikus pada Sabtu, 22 Maret 2025, pukul 08.00 WIB.