Deretan terutama Thaksin tidak berseri. Dijett pada 2008, Thaksin terseret dalam kasus korupsi terkait pembelian lahan pemerintah di Ratchadaphisek, Bangkok. Thaksin dituduh menyalahgunakan wewenangnya untuk mendapatkan keuntungan pribadi melalui transaksi lahan yang tidak transparan.
Pertanyaan Menohok
Pertanyaan, mengapa harus banyak mengimpor banyak ahli dari luar negeri?
Karena mengejar reputasi internasional, Danantara harus diisi pegawai import? Bukannya Rupiah dan IHSG berguguran paska pengumuman Struktur Organisasi Danantara?
Belum cukup dan siapkan SDM Indonesia untuk mengisi jabatan tersebut?
Terbayang juga berapa milyar rupiah yang harus dibayarkan untuk menggaji tenaga asing tersebut?
Bukannya sebuah tindakan pemborosan uang negara secara kontinu?
Bagaimana juga berurusan dengan nasionalis dan patriotisme para pekerja asing tersebut dapat dipertanggungjawabkan?
Bukannya Danantara ke peruntukannya untuk membiayai proyek strategis dalam negeri?
Praktik Ilegal Internasional
Jangan-jangan banyaknya orang bule tersebutlah memainkan peranan vital untut mengolah Danantara untuk membiayai proyek asing atau mungkin juga justru Danantara dibuat untuk judi online, jual beli saham dan atau tempat transaksi gelap internasional?
Dengan banyaknya elite Danantara yang diisi oleh Bule, dikuatkan kembali tanpa pengawasan yang kuat, ada potensi terbukanya celah korupsi, pencucian uang, dan praktik bisnis yang tidak etis sangat terbuka lebar. (*)