Sebelum membuat pengumuman, Richard menyempatkan berdiskusi dengan keluarganya agar keputusannya bisa diterima dengan baik dan tidak menimbulkan konflik besar.
"Kemarin juga aku sudah diskusi dengan keluarga, minta izin juga dengan keluarga dan akhirnya diizinkan, dan menurut aku ini momen yang tepat untuk aku mengumumkan," tuturnya.
Selain menepis isu soal kepentingan bisnis, Richard juga mengungkapkan niatnya untuk berkontribusi dalam dakwah Islam. Namun, ia mengakui bahwa sebagai seorang mualaf, pemahamannya tentang agama masih terbatas.
"Aku pengen kasih edukasi ke masyarakat tentang agama Islam, aku pengen ikut berdakwah, tapi dengan caraku. Aku kan bukan Ustaz, ilmu keagamaanku kan juga rendah banget," ujarnya.
Untuk itu, ia berencana memanfaatkan platform digital miliknya untuk berbagi wawasan dan nilai-nilai Islam kepada masyarakat. Ia ingin membuktikan bahwa keputusannya bukan sekadar ucapan, tetapi juga dapat diwujudkan melalui karya nyata.
"Jadi aku pengen bikin acara dengan teman-teman dan aku buktikan dengan karya. Jadi ini hasil selama dua tahun yang aku lakukan," tutupnya. (Wahyuni/Fajar)