Kemudian mereka pun berdo’a selama 6 bulan pertama agar amalan yang telah mereka kerjakan diterima oleh-Nya. Mereka juga sangat berkonsentrasi dalam menyempurnakan dan menekuni amalan yang mereka kerjakan kemudian setelah itu mereka memfokuskan perhatian agar amalan mereka diterima, mereka sangat khawatir kalau-kalau amalan tersebut tertolak.
Maasyiral muslimin dan muslimat jamaah Idul Fitri yang dirahmati oleh ALLAH SWT
Apa yang menjadi petanda bahwa amalan-amalan Ramadhan kita penuh berkah dan diterima oleh ALLAH SWT. Sesungguhnya tanda yang bisa menggambarkan diterimanya amal-amal kita sesudah bulan Ramadhan adalah keistiqamahan dalam beramal shalih.
Berbagai amal dilakukan di bulan suci dikerjakan dan berlanjut kembali secara kontinu pada bulan-bulan sesudahnya. Salah satu contohnya adalah puasa yang telah kita laksanakan sebulan penuh ini berlanjut pada puasa-puasa sunnah yang dikerjakan setelah Ramadhan, seperti puasa 6 hari pada bulan Syawal, puasa Senin dan Kamis dan puasa-puasa sunnat yang lainnya. Rasulullah SAW bersabda :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
”Siapa yang mengerjakan puasa Ramadlan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari puasa di bulan Syawwal, maka itu adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim).
Intinya, amal puasa tetap dijalankan secara istiqamah di luar bulan Ramadhan. Pahala kebaikan adalah kebaikan yang dikerjakan setelahnya. Maka barangsiapa yang melakukan kebaikan kemudian diikuti dengan kebaikan, maka itu tanda bahwa kebaikan pertamanya diterima.