Mengabadikan Amalan Ramadhan

  • Bagikan
Prof.dr. Budu, Ph.D, Sp.M (K), M.MedEd

Sebagaimana juga, orang yang telah mengamalkan kebaikan kemudian diikuti dengan keburukan (amal jelek) maka itu tanda bahwa kebaikan (pertamanya) ditolak.

Begitu juga dengan amalan mulia membaca Al-Qur`an, tidak hanya dilakukan saat Ramadhan saja akan tetapi sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan pada bulan-bulan berikutnya bahkan ditingkatkan kualitasnya, dibaca arti dan ditadabburi maknanya. Nabi pernah berpesan terhadap orang yang menanyakan amal yang paling dicintai oleh ALLAH SWT :

«الحَالُّ المُرْتَحِلُ» . قَالَ: وَمَا الحَالُّ المُرْتَحِلُ؟ قَالَ: «الَّذِي يَضْرِبُ مِنْ أَوَّلِ القُرْآنِ إِلَى آخِرِهِ كُلَّمَا حَلَّ ارْتَحَلَ

“AL-HALLU dan AL MURTAHILU.” Dia bertanya: “Apakah yang dimaksud AL- HALLU dan AL MURTAHILU?” beliau menjawab: “Yaitu orang yang terus menerus menyambung (selalu mengkhatamkan) dari awal Al-Qur`an sampai akhir, seusai itu dia memulainya lagi.” (HR. Tirmidzi).

Apalagi jika amal shalih ini bisa kontinu hingga akhir hayat. Maka orang demikian disebut Nabi sebagai orang yang dikehendaki Allah mendapat kebaikan.

«إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ» فَقِيلَ: كَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ المَوْتِ»

“Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, maka Dia akan menggunakannya.” Lalu ditanyakanlah pada beliau, “Bagaimanakah Allah menggunakannya wahai Rasulullah?”
“Dia akan memberinya taufiq untuk beramal shalih sebelum dijemput kematian.” (HR. Tirmidzi)

Shalat malam /qiyamul lail/Tarawih saat bulan Ramadhan, juga perlu dijaga di bulan lainnya sebagai bentuk rasa syukur kepada ALLAH SWT. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْل
”Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim nomor 1163).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan