Ketiga, melakukan penegakan hukum tanpa pandang bulu dan melakukan perbaikan lembaga hukum. Terakhir menata ulang penguasaan dan pengelolaan Sumber Daya Alam.
“Apakah Pak Prabowo bisa dan mau menjadi Presiden baru? Dari 4 (empat) tuntutan atau harapan tersebut, apakah Presiden Prabowo akan mewujudkan?” Imbuhnya.
Sementara itu, tuntutan agar terbebas dari pengaruh Joko Widodo dan Oligarki, terlihat tanda-tanda yang cukup baik menurut Didu. Pertama, perubahan kebijakan Joko Widodo seperti perubahan prioritas pembangunan seperti IKN dan Infrastruktur, penghentian beberapa PSN (PIK-2, Rempang, BSD dll), dan pencabutan sistem kuota impor.
Kedua, pertemuan Presiden Prabowo dengan Ibu Megawati sebagai simbol politik yang sangat tegas. Pertemuan Presiden Prabowo dengan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri semakin memberi tanda bahwa Presiden Prabowo tidak “takut” lagi berbeda dengan mantan Presiden Joko Widodo.
“Terkait dengan tuntutan pemberantasan korupsi, sepertinya masih lebih banyak Omon-Omon. Pemberantasan korupsi di Pertamina dan Judi Online yg awalnya seakan akan dilakukan secara tuntas ternyata masih terbatas Omon-Omon,” ucapnya.
Ia menjelaskan, harapan untuk mengembalikan posisi KPK juga tidak terjadi. Selain itu, Presiden Prabowo masih menempatkan banyak pejabat yang terindikasi korupsi.
“Terhadap tuntutan penegakan hukum, sepertinya juga belum berjalan. Penataan lembaga penegak hukum kepolisian, kejaksaan, dan KPK belum berjalan. Tuntutan penegakan hukum belum menyentuh Oligarki, ini terlihat dari kasus PIK-2 yang hanya menyentuh Kepala Desa,” jelasnya.