Said Didu Sebut Indonesia Butuh Presiden Baru, Tidak Lagi di Bawah Bayang-bayang Jokowi

  • Bagikan
Said Didu

“Terhadap penataan pengelolaan sumber daya alam terlihat cukup bagus. Ini terlihat dari ketegasan untuk mengambil kebun sawit yang melakukan pelanggaran hukum dan dikembalikan ke Negara yang luasnya sudah mencapai lebih satu juta Ha. Sayangnya langkah yang sama untuk tambang belum dilakukan,” tambahnya.

Karenanya, ia mengatakan dari analisis tersebut menjadi tidak salah Presiden Prabowo yang menyatakan bahwa saat ini menilai bahwa jika diberi bobot 10, maka beliau masih mendapat nilai 6.

“Dalam 10 hari ke depan, kita berharap Presiden Prabowo sudah menjadi Presiden secara dejure dan defaco,” imbuhnya.

Didu pun berharap agar dulakukan langkah-langkah berupa, mengungkap secara tuntas kasus korupsi Pertamina dan Judi Online. Kedua, resuffle kabinet dan mengganti semua pejabat yg terindikasi korupsi dan/atau lebih loyal kepada mantan Presiden Joko Widodo.

Ketiga, penertiban tambang seperti halnya penertiban kebun kelapa sawit.
Keempat, mengembalikan posisi KPK sebagai lembaga independen, terakhir melakukan penataan dan penertiban di Lembaga penegak hukum, termasuk perubahan UU dan penyegaran pimpinan.

“Mari kita tunggu lahirnya Presiden Baru Indonesia 20 April 2025,” pungkasnya.
(Arya/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan