Waspada Jebakan Negosiasi Tarif Trump, AS Tekan Indonesia Cegah Ekspor Produk China

  • Bagikan
Yanuar Rizky

Yanuar Rizky kemudian menyatakan bahwa Trump bisa saja dengan menargetkan negara-negara lain dengan berlaku seperti preman dunia, yakni bayar dulu baru bertindak seperti debt collector.

“Vietnam sudah datang ke Gedung Putih. Kemudian di-tweet oleh Trump. (Seolah-olah ingin menunjukkan ke dunia) lihat akibat saya melakukan ini," ujar Yanuar Rizky.

Lebih lanjut, Yanuar memberikan pandangan bahwa Trump telah mempersiapkan banyak hal sebelum memutuskan perang dagang.

"Trump tuh melakukan seperti dia maju ke meja duluan nih. Dalam pertarungan dengan China, dia mau adu siapa yang lebih banyak ikut ke China atau ke Amerika Serikat,” lanjutnya.

Buktinya, sekarang lebih banyak negara yang ikut Amerika, misalnya Vietnam. Apabila negara-negara tersebut merapat menjadi aliansi ataupun sekutu Amerika Serikat, maka langkah taktis selanjutnya tidak lagi hanya negosiasi tarif tapi berlanjut ke negosiasi kerja sama non tarif. 

Yanuar menilai, kebijakan tarif Donald Trump tidak terlalu berdampak pada perdagangan atau ekspor Indonesia ke Amerika Serikat.

“Rasio perdagangan Indonesia ke Amerika berada di bawah,” katanya.

Namun, apabila Amerika Serikat menekan Indonesia melalui kebijakan tarif, maka bisa melakukan kanalisasi hubungan dagang dengan China.

“Trump berpikir Indonesia tidak punya industri tetapi banyak pedagangnya atau makelarnya. Kalau China tidak bisa ekspor langsung ke Amerika Serikat, China bisa ekspor melalui pedagang Indonesia atau negara lainnya,” urainya. 

(Besse Arma/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan