“Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini” Persembahan dari Seniman Tanah Air

  • Bagikan
IST

Sementara itu, Reza Rahadian dan Maudy Ayunda menghadirkan kritik Kartini terhadap kebijakan pemerintah yang berdampak pada perekonomian rakyat dan isu lingkungan.

Kemudian Epilog pementasan “Terbitlah Terang” ditutup oleh narasi Happy Salma dengan begitu reflektif dan kontemporer.

Melalui pementasan ini, Kartini bukan sekadar tokoh perempuan penuh sejarah, namun ia hadir sebagai suara yang relevan dan menyala untuk menjawab tantangan zaman sekarang.

  1. Jejak perempuan indonesia penggerak perubahan

Pameran SUNTING merupakan penghormatan atas peran perempuan Indonesia dalam sejarah, dengan Sunting sebagai simbol kekuatan, martabat, dan perubahan sosial.

Dari penerbitan Sunting Melayu oleh Rohana Kudus hingga perjuangan R.A. Kartini, perempuan telah aktif menyuarakan kesetaraan dan membentuk arah bangsa melalui berbagai bidang.

Pameran ini mengajak refleksi atas kontribusi perempuan dalam membangun peradaban serta mendorong partisipasi kita dalam perjuangan menuju masa depan yang lebih setara. Pameran ini akan berlangsung pada 22 April - 31 Juli 2025 di Museum Nasional Indonesia

  1. Dari Sutradara

Sri Qadariatin selaku sutradara "Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini" menyampaikan isi dari pementasan yang dirancang berdasarkan inspirasi tokoh emansipasi perempuan (R.A. Kartini).

“Pementasan ini tidak sekadar menjadi bentuk penghormatan terhadap R.A. Kartini sebagai tokoh emansipasi perempuan, tetapi juga sebagai ruang reflektif bagi publik untuk menelusuri pemikiran dan keberanian perempuan dalam melampaui batas-batas sosial dan budaya zamannya," ujar Sri Qadariatin.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan