"Yang bawa TNI ke Barat itu siapa? Pemimpin-pemimpin TNI sendiri," ungkap Prabowo.
Ia menyebut sejumlah tokoh yang turut mendorong transformasi TNI ke arah yang lebih demokratis, termasuk dirinya.
"Kita sadar waktu itu, Pak Wiranto, Pak Yudhoyono, Agusliadi Kusuma, termasuk saya. Saya yang dorong, pertama yang mengatakan sipil itu supremasi sipil," katanya.
Prabowo juga menekankan bahwa dirinya selalu menjunjung tinggi prinsip tersebut.
"Saya tunduk dan saya buktikan bahwa saya tunduk kepada pemimpin sipil," tegasnya.
Ia bahkan mengingatkan bahwa dirinya menerima keputusan Presiden B.J. Habibie saat diberhentikan dari jabatan, tanpa perlawanan, meski saat itu ia memegang komando pasukan terbesar.
"Saya diberhentikan oleh Pak Habibie, siap. Padahal saya pegang pasukan terbanyak," tuturnya.
Lebih lanjut, Prabowo mengkritik narasi negatif yang kerap diarahkan kepada institusi TNI, dan menilai masyarakat seharusnya lebih objektif.
"Jadi jangan salah, jangan selalu pakai narasi yang (miring), menurut saya itu objektif rakyat," ucapnya.
Ia kemudian menyinggung peran besar TNI dalam menjaga kedaulatan dan stabilitas negara, termasuk saat menghadapi situasi genting di Aceh.
"Masih percaya TNI? Kalau ada ribuan rakyat waktu di Aceh, siapa yang angkat, siapa yang jaga republik ini," pungkasnya.
(Muhsin/fajar)