"Saya inginkan sebagai alumni, masih ada ruangan terbuka, akademik, sesama alumni, harus seyogyanya duduk bareng, memastikan apa yang menjadi kekhawatiran masyarakat, kita jawab bareng secara tuntas dan komprehensif. Ini menjadi tujuan kita, proses perdamaian ijazah ini, betul-betul tuntas, menyejukkan, mengakhiri keseluruhan polemik ijazah Jokowi," tandasnya.
“Adapun dalam klarifikasi ijazah pak Jokowi nantinya menganut konsekuensi hukum, apakah pak Jokowi betul memiliki ijazah atau tidak betul. Ini kita serahkan ke ranah hukum, bukan ranah alumni karena sudah duduk bareng,” kuncinya.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo akhirnya memberikan respons terhadap desakan Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Cirebon Raya, Heru Subagia, yang mengharapkan dirinya angkat suara dalam polemik dugaan ijazah palsu milik Presiden Jokowi.
Heru sebelumnya menyatakan bahwa kontroversi terkait keaslian ijazah Jokowi berdampak buruk terhadap citra Universitas Gadjah Mada (UGM).
Namun, meskipun Ganjar merupakan alumnus Fakultas Hukum UGM dan pernah menjabat Ketua Umum Kagama selama dua periode, ia memilih untuk tidak menanggapi isu tersebut secara langsung.
Sebaliknya, Ganjar menyampaikan bahwa dirinya lebih memilih fokus pada isu-isu yang menurutnya lebih relevan bagi masyarakat saat ini.
“Saya lebih tertarik bicara soal mereka yang terkena PHK, lapangan kerja untuk mereka, bagaimana setiap orang bisa bertahan dalam ekonomi dunia yang sulit,” ujarnya, Jumat (25/4/2025).
Ganjar juga menambahkan, “Atau bicara kesehatan mental karean tekanan-tekanan yang mendera rakyat atau bicara solusi sampah, yuk.”