“Sempat ada permasalahan terkait premanisme ormas yang mengganggu pembangunan sarana produksi BYD. Pemerintah harus tegas menanganinya,” ujar Eddy melalui akun Instagram pribadinya, @eddysoeparno.
Ia mengingatkan bahwa rasa aman merupakan syarat utama bagi investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
“Jangan sampai investor merasa tidak aman. Kita harus pastikan mereka terlindungi,” tegas Eddy.
Pabrik mobil listrik BYD di Subang merupakan salah satu proyek unggulan dalam pengembangan industri kendaraan listrik nasional. Selain membawa nilai investasi besar, proyek ini ditargetkan menyerap hingga 18.000 tenaga kerja dan mempercepat transformasi industri otomotif Indonesia.
Sebagai bentuk komitmen terhadap kerja sama dengan pemerintah, BYD bahkan mempercepat target operasional pabrik dari yang semula direncanakan pada awal 2026 menjadi kuartal keempat 2025. (Wahyuni/Fajar)