Pria tersebut menegaskan bahwa Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana dan Kapolda Sulsel Irjen Pol Rusdi Hartono harus mampu menciptakan suasana yang aman di wilayah hukumnya.
"Saya minta Presiden dan Kapolri mencopot karena tidak bisa menegakkan supremasi hukum. Tolong Kapolrestabes Makassar jangan dianggap remeh ini karena sudah banyak oleh geng motor, khususnya di kota Makassar," cetusnya.
Meskipun nampak ngos-ngosan, ia menegaskan bahwa warga Kerung-Kerung tidak memiliki masalah dengan pihak manapun sebelum terjadi penyerangan.
"Hari ini tidak ada masalah, langsung Kerung-Kerung diserang sekelompok orang membawa busur dan senjata tajam lainnya," tandasnya.
Sementara itu, Kapolsek Makassar Kompol Muhammad Tamrin mengatakan bahwa memang pihaknya mendapatkan laporan terkait adanya keributan tengah malam.
Mengenai informasi beredar yang menyebut ada korban, Tamrin mengatakan bahwa hal tersebut tidak benar.
"Untuk Info sampai saat ini tidak ada warga kena busur dan belum ada laporan masuk di kantor," ujar Tamrin, Minggu malam.
Setelah kejadian tersebut, Tamrin menekankan bahwa pihaknya akan melakukan antisipasi agar tidak terulang kembali.
"Untuk langkah Antisipasi agar tidak terjadi penyerangan Geng Motor, maka saya selalaku Kapolsek menyiapkan dua Unit Patroli dari pukul 21.00 Wita sampai dengan pukul 05.00 Wita," imbuhnya.
Aksi geng motor tidak berhenti di situ, penelurusan fajar.co.id, mereka juga beraksi di wilayah hukum Polsek Biringkanaya. Di sana, seorang driver Ojek Online (Ojol) menjadi korban.