Lebih lanjut, Toberoff mengatakan, pengumuman tersebut tidak memperjelas pengaturan yang ditetapkan dalam kontrol nirlaba.
"Pengumuman tersebut mengaburkan perincian penting tentang apa yang disebut sebagai pengaturan 'kontrol nirlaba'," ujarnya.
"Khususnya tentang pengurangan tajam kepemilikan saham yang akan diterima nirlaba tersebut dalam perusahaan Altman yang mencari laba," sambungnya.
Perjuangan Musk yang sedang dilakukan di pengadilan ialah pemblokiran transisi OpenAI dari kendali nirlabanya.
Meski dalam catatan sejarah Musk, OpenAI merupakan bagian raksasa yang didirikan serta pesaing di sektor AI, namun Ia berupaya sekuat tenaga untuk melawannya.
Tidak hanya Musk, perusahaan besar seperti Meta dan tokoh terkemuka, termasuk pemenang Hadiah Nobel Geoffrey Hinton yang dikenal sebagai bapak AI, telah bergabung dengan para kritikus yang mendesak regulator untuk memblokir restrukturisasi OpenAI.
Dengan perlawanan yang harus menempuh jalur hukum, dikabarkan sidang hakim akan dijadwalkan pada Maret 2026 mendatang.
"Musk terus melanjutkan gugatan hukum yang tak berdasar. Ini membuktikan niat buruk Musk untuk menghambat pertumbuhan kami," kata juru bicara OpenAI.
(Besse Arma/Fajar)