Nurlia juga menceritakan momen mengejutkan saat petugas dari Dinas Sosial Kota Makassar datang ke rumahnya malam sebelumnya.
“Dari Kemensos ada datang petugasnya tiga orang. Katanya ini anaknya dicari mau dapat bantuan semacam dihadiahkan, beasiswa. Mau dikasi masuk ke Sekolah Rakyat,” jelasnya.
Sebagai warga biasa, Nurlia menyimpan satu harapan besar, bisa bertatap muka langsung dengan Presiden Prabowo.
“Saya mau ketemu Pak Prabowo, semoga bisa ketemu langsung. Mau bilang terima kasih sebanyak-banyaknya,” harapnya.
Sementara itu, Naila, siswi kelas VI SD yang dikenal rajin dan penuh semangat, mengaku masih tidak percaya bisa menerima penghargaan sebesar itu.
“Awalnya saya mendaftar Sekolah Rakyat, terus ternyata muncul fotoku dibaca Pak Prabowo. Saya terharu dan bahagia. Harapanku semoga ini hadiah bisa sampai saya selesai kuliah juga,” kata Naila dengan senyum malu-malu.
Gadis 12 tahun itu juga bercerita tentang cita-citanya. Dengan semangat, ia menegaskan ingin menjadi seorang guru suatu hari nanti. “Cita-cita saya mau jadi guru," imbuhnya.
Mengenai kesehariannya, Naila mengaku selalu membantu orangtuanya di rumah hingga membantu jualan saat pulang atau libur sekolah.
"Saya bisa bantu ibu bersihkan rumah, saya juga bantu orang tua menjual kue dan kerupuk,” ungkap Naila.
Ayahnya, Syamsul (37), sehari-hari bekerja sebagai juru parkir, sementara sang ibu bekerja serabutan.
Di tengah kesederhanaan itu, mereka tak pernah menyangka perhatian langsung dari Presiden akan hadir di depan pintu rumah mereka. (Muhsin/fajar)