Sikap seorang muslim seharusnya bukan hanya menunaikan qurban dan haji secara ritual, tetapi menjadikannya sebagai jalan transformasi diri dan masyarakat. Seorang muslim sejati adalah mereka yang menjadikan Ibrahim sebagai teladan keberanian spiritual, dan Muhammad sebagai simbol kasih sayang universal. Bukan hanya berislam secara simbolik, tapi substansial.
Menjadi Ibrahim di Zaman Ini
Kita hidup di zaman yang memerlukan banyak Ibrahim: yang siap berkorban demi kebenaran. Kita juga butuh banyak Ismail: generasi muda yang rela menyerahkan kenyamanannya untuk masa depan ummat. Dan kita butuh haji setiap hari: perjalanan menundukkan ego, menunaikan cinta, dan bersatu dalam tauhid.
Qurban dan haji bukan ritual tahunan, tapi sikap harian. Ia adalah narasi besar Islam tentang cinta, perjuangan, dan pembebasan. Dan jika kita benar-benar memahami maknanya, kita tak hanya menyembelih hewan, tapi menyembelih kezaliman yang ada dalam diri dan masyarakat. Kita tak hanya berjalan ke Ka’bah, tapi menuju Tuhan yang lebih dekat dari urat leher kita.
Wallahu A'lamu Bissawaab.
-Moel'S@07052025-