WNI Tewas di Kamboja, Natalius Pigai: Kita Sudah Punya Tim Antisipasi TPPO

  • Bagikan
Natalius Pigai, Menteri Hak Asasi Manusia (HAM)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai menyebut, pihaknya telah membentuk tim yang bisa mencegah terjadinya Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Hal ini diungkapkan Natalius saat dikonfirmasi mengenai Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga menjadi korban TPPO di Kamboja usai mengunjungi kantor Kementerian HAM (KemenHAM) Sulsel, Jalan Sultan Alauddin, Kecamatan Rappocini, Makassar, Senin (12/5/2025).

Meskipun belum mengetahuinya secara spesifik, Natalius menegaskan bahwa TPPO telah menjadi perhatian khusus bagi Kementerian HAM.

"Saya secara khusus spesifik belum mendapatkan laporan tapi biasanya laporan di kementerian HAM sudah ada itu. Informasinya belum sampai di saya, tapi kami sudah ada tim TPPO, sudah bentuk dan antisipasi itu," ujar Natalius kepada awak media.

Kata Natalius, sejak akhir 2024, pihaknya telah mengirim tim ke negara-negara Asia timur.

"Kita kirim beberapa (tim) ke negara Asia timur, timur tengah untuk memantau melihat kasus-kasus menyangkut WNI," sebutnya.

Mengenai koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Natalius bilang, hal tersebut pasti dilakukan karena sudah menjadi satu kesatuan.

"Pasti kita lakukan, kita kan satu, kita satu tubuh satu kesatuan," kuncinya.

Sebelumnya, KBRI Phnom Penh mendapatkan kabar mengenai meninggalnya WNI bernama Rizal dari aparat Kepolisian Kamboja pada 17 Maret 2025.

Menindaklanjuti laporan tersebut, pihak KBRI segera mengirimkan nota diplomatik kepada otoritas setempat.

Tujuannya adalah untuk menelusuri perusahaan tempat Rizal bekerja dan meminta pertanggungjawaban atas peristiwa tersebut.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan