“Meskipun status Pak Kasmudjo hanya DPA, tetapi Jokowi banyak konsultasi dengan beliau saat skripsi,” kuncinya.
Sebelumnya, Pakar forensik digital, Rismon Sianipar, angkat bicara terkait pernyataan lama mantan Presiden Jokowi yang mengaku memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di bawah angka dua namun tetap bisa mencalonkan diri sebagai presiden.
"Jadi Capres tak perlu IPK 4, Jokowi (bilang) IPK saya kurang dari 2," kata Rismon di X @SianiparRismon, mengutip ucapan Jokowi yang sempat viral (12/5/2025).
Namun, menurut Rismon, secara akademik pernyataan itu perlu dikaji ulang.
Ia menilai tidak masuk akal jika Universitas Gadjah Mada (UGM), salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia, meluluskan mahasiswa dengan IPK serendah itu.
"Secara akademik, tak mungkin UGM meluluskan seorang mahasiswa dengan IPK kurang dari 2," tegasnya. (muhsin/fajar)