KJRI Jeddah mencatat bahwa sejak awal Mei hingga pertengahan bulan, lebih dari 300 WNI masuk ke Arab Saudi dengan visa kerja dan kunjungan, dan diduga memiliki maksud serupa menunaikan ibadah haji tanpa prosedur resmi.
Menurut Yusron, modus yang digunakan kini lebih variatif dan tersamar. Jika sebelumnya jamaah non-prosedural menggunakan atribut seragam seperti koper dan pakaian yang sama, kini mereka berusaha menyamarkan penampilan agar tidak mudah dikenali aparat Saudi.
“Modus yang digunakan juga terus berkembang. Bila sebelumnya mereka menggunakan atribut seragam seperti pakaian dan koper sejenis, kini mereka berusaha menyamarkannya agar tidak terdeteksi,” ungkap Yusron.
Menanggapi temuan tersebut, KJRI Jeddah mengeluarkan imbauan keras kepada seluruh WNI agar tidak mencoba berhaji dengan cara yang melanggar aturan. Mereka diminta hanya menggunakan visa resmi sesuai peruntukannya agar terhindar dari sanksi deportasi maupun kerugian finansial.
“Berhaji adalah ibadah yang agung, maka marilah kita sikapi dengan cara yang benar dan legal. Jangan sampai uang hilang, haji pun melayang,” tegas Yusron.
(Wahyuni/Fajar)