- Bakat Melukis
Sejak usia 10 tahun, Raden Saleh telah dititipkan kepada pamannya yang saat itu merupakan seorang Bupati Semarang.
Bakatnya dalam menggambar mulai menonjol saat bersekolah di sekolah rakyat atau volks-school.
Selain memiliki kepekaan terhadap seni yang tinggi, Raden Saleh juga dikenal sebagai sosok yang ramah dan mudah bergaul.
Karena sifatnya yang hangat dan supel itulah, Raden Saleh tidak menemui kesulitan untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan orang Belanda maupun lembaga-lembaga elit orang Belanda.
Memiliki sifat mudah bergaul, Prof Caspar Reinwardt, yang merupakan pendiri Kebun Raya Bogor sekaligus Direktur Pertanian, Kesenian, dan Ilmu Pengetahuan memberikan kesempatan Raden Saleh mendapatkan ikatan dinas bekerja di departemennya.
Melihat bakat yang dimiliki Raden Saleh di usia sekitaran dua belas atau lima belas tahun, membuat Payen tertarik untuk memberikan bimbingan kepadanya.
Atas kekaguman terhadap bakat yang dimiliki Raden Saleh yang dinilai Payen semakin matang, ia kemudian mengusulkan agar anak bimbingannya tersebut mendapatkan pendidikan yang lebih baik di Belanda.
Usulan ini kemudian mendapatkan dukungan dari Gubernur GAG Ph van der Capellen (1819-1826), setelah Gubernur Jenderal Hindia Belanda itu melihat karya Raden Saleh.
- Melukis dan Mengemban Misi
keberangkatannya juga mengemban misi lain yang tertulis dalam sebuah surat dari pejabat tinggi Belanda untuk Departemen van Kolonieen.
Dalam surat tersebut, Raden Saleh ditugaskan untuk mengajari Inspektur Keuangan Belanda de Linge tentang adat istiadat dan kebiasaan orang Jawa, Bahasa Jawa, dan Bahasa Melayu.